Menanamkan Nasionalisme pada Anak, Pentingkah?

Halo, Keluarga Cerdas Indonesia!

Nasionalisme adalah bagian penting dalam diri manusia dan sepanjang sejarah manusia. Dia merupakan bagian penting dari identitas individu yang melekat sangat kuat. Menanamkan nasionalisme dan identitas sebagai anak bangsa sangatlah penting untuk ditanamkan kepada anak sejak dini, dan ini menjadi tugas dari kita sebagai orang tua. Identitas ini juga pada akhirnya sangat berpengaruh dengan kepercayaan diri anak yang menjadi bekal untuk berhasil di masa depan. Di artikel ini kita akan membahas mengapa nasionalisme perlu diajarkan kepada anak kita dan bagaimana cara menanamkannya. Mari simak beberapa poin di bawah ini yang menjelaskan pentingnya nasionalisme untuk anak kita.

1. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah modal yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Kepercayaan yang rendah terbukti berdampak pada tingkat stres yang tinggi, dan itu pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya produktivitas, kebahagiaan, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan menanamkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa, anak-anak akan memiliki fondasi kepercayaan diri yang kuat.

2. Manusia adalah Makhluk Sosial 

Manusia bukanlah makhluk yang berdiri sendiri. Jika mundur ribuan tahun ke belakang, kebutuhan atas afiliasi kepada kelompok secara genetik terbentuk karena kebutuhan natural manusia atas rasa aman. Tanpa kawanan sekelompok manusia yang menjadi pelindung, manusia akan merasa sangat terancam dari serangan luar, seperti makhluk buas. Sekawanan manusia ini adalah cikal bakal dari sebuah bangsa.

3. Kebutuhan akan Identitas Komunitas

Kebutuhan akan komunitas ini kemudian tertanam kuat di otak kita sebagai bagian biologis yang cenderung permanen dan menjadi identitas. Kita menilai diri kita sesuai dengan nilai komunitas kita. Jika kita memandang komunitas kita adalah sekawanan orang baik (national self-esteem), maka kita juga memiliki modal kepercayaan diri (personal self-esteem) untuk menilai diri kita sebagai orang baik. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Twenge & Crocker pada tahun 2002. Perasaan merasa bagian dari sebuah bangsa dan memiliki kepercayaan diri sebagai bagian dari sebuah bangsa yang 'baik' adalah yang kita sebut sebagai nasionalisme.

4. Dampak Positif pada Kesehatan Psikologis

Menurut Livingstone dkk. dari North Carolina Central University, nasionalisme berdampak langsung pada kesehatan psikologis secara umum. Tanpa identitas kebangsaan yang baik, anak-anak kita akan merasa inferior (lebih rendah) dari bangsa lain. Hasilnya, anak-anak kita akan selalu merasa sebagai manusia kelas dua dan 'tunduk' kepada kelompok lain yang dianggap superior. Dengan tunduk kepada bangsa lain tersebut, anak-anak kita di dalam bawah sadar memiliki keinginan kuat untuk menjadi bagian dari bangsa tersebut, dan itu tidaklah mungkin. Seseorang bisa saja mengganti kewarganegaraan, walaupun tidak mudah, namun tidak akan pernah bisa mengubah identitas sosial dan biologis sebagai bagian dari bangsanya. Alhasil, orang tersebut akan mengalami kepuasan hidup (life-satisfaction) yang rendah.

5. Kesejahteraan Psikologis dan Kemajuan Bangsa

Bangsa-bangsa yang memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang mapan terbukti juga berdampak pada kesejahteraan psikologis, kesukaan pada belajar, produktivitas, dan kemajuan negara secara umum. Anak-anak yang bangga dengan identitas kebangsaan mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

6. Menjawab Tantangan Globalisasi

Globalisme yang dianggap sebagai antitesis dari nasionalisme biasanya dikampanyekan oleh negara-negara maju, namun pada nyatanya mereka juga sangat gencar menanamkan identitas nasionalisme kepada anak-anak mereka. Dengan menanamkan nasionalisme yang kuat, anak-anak kita akan mampu menghadapi tantangan globalisasi dengan kepala tegak dan identitas yang jelas.

Itu dia pentingnya menanamkan nasionalisme kepada anak-anak kita, bagaimana caranya? Simak di artikel berikut ini.


Referensi