Kegiatan di Rumah untuk Melatih Kemampuan Membaca si Kecil

Halo, Keluarga Cerdas Indonesia!

Pernah nggak sih kita merasa khawatir saat anak belum bisa membaca sedangkan teman seusianya sudah bisa? Eits, rasa khawatir ini memang lumrah terjadi kok. Tapi tetap harus kita tanamkan, bahwa setiap anak memiliki tahap perkembangannya masing-masing. Jadi, alih alih membandingkan dengan orang lain, yuk lebih baik fokus bagaimana cara mendukung kemampuan membaca anak di rumah! 

Kemampuan membaca adalah kemampuan dasar literasi yang sangat penting untuk proses pembelajaran anak kedepannya. Seringkali kita mengira bahwa membaca hanya terbatas pada buku-buku non-fiksi dan pelajaran. Padahal, banyak sekali teks dan media menarik yang bisa menumbuhkan rasa suka dan cinta anak pada bahan bacaan. Dengan menanamkan kecintaan dan minat kegiatan membaca, anak menjadi lebih mudah menguasai cara membaca dan membentuk kebiasaan membaca. 

Dikutip dari laman Direktorat PAUD Kemdikbudristek, kegiatan pra-membaca untuk anak usia dini tidak selalu harus dengan membaca buku dan teks tertulis. Kegiatan pra-membaca untuk anak usia dini sekitar 3-5 tahun bisa dimulai dengan mendukung interaksi anak terhadap media-media dan sumber informasi, mulai dari yang sederhana seperti mengenal bentuk, simbol, dan warna tertentu untuk memahami fungsinya, misalnya membuat lingkaran yang utuh dengan tangan bisa membentuk huruf O atau warna merah di lampu merah tandanya harus berhenti. Kegiatan pra-literasi ini mencakup beberapa elemen perkembangan di antaranya pemahaman bahasa lisan seperti berbicara dan mendengarkan, pengenalan buku bacaan pada anak, pemahaman kata dan bunyi, serta pengenalan dan pemahaman huruf dan tulisan.

Berikut adalah  6 contoh kegiatan sederhana yang bisa Keluarga Cerdas lakukan bersama anak usia dini di rumah untuk membantu mereka menyukai kegiatan pra-membaca: 

Membacakan Cerita 

Di balik gempuran video dan film-film yang ada di gawai, kita masih bisa membacakan sebuah cerita dan dongeng yang menarik untuk anak sehari-hari. Cara ini bukan hanya berguna untuk mengenalkan ragam kosakata pada anak, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan anak loh. Untuk memulainya, kita bisa memilih cerita yang memiliki nilai penting yang dapat dipetik bersama. Bacaan bisa berbentuk cetakan maupun digital, diutamakan memiliki banyak gambar dan warna yang menarik, juga tulisan dengan ukuran besar dan kalimat sederhana. Lalu kita bacakan dengan nada dan intonasi yang menarik lengkap dengan jeda dan tempo yang sesuai. Bagi Keluarga Cerdas yang menyukai buku cerita digital, ternyata kita bisa akses dengan mudah dan gratis salah satunya di Sistem Informasi Perbukuan Indonesia Kemdikbud. Jadi, Keluarga Cerdas bisa lebih leluasa lagi memiliki bahan bacaan sesuai jenjang dan kemampuan anak tanpa harus keluar uang banyak. 

Bermain Peran 

Masih ingat nggak nih saat kecil kita pernah main masak-masakan, rumah-rumahan, atau polisi-polisian? Ternyata permainan ini juga kita bisa mainkan bersama anak, loh. Dengan bermain peran, kita dapat melatih kemampuan anak untuk mengembangkan kemampuan bahasanya, mengekspresikan ide dan perasaannya juga memahami situasi yang ada. Kemampuan berbahasa erat kaitannya dengan kemampuan membaca anak karena dalam bahasa terdapat susunan kata-kata yang membentuk kalimat bermakna sehingga anak akan lebih mudah mengkomunikasikan apa yang sedang ia pikirkan dan rasakan. Selama bermain peran, kita juga bisa menggunakan beberapa simbol, gambar, dan tulisan yang bisa diartikan oleh anak, jadi anak terbiasa dan paham dengan fungsi masing-masing simbol, gambar, dan tulisan yang mereka mainkan.  

Mengobrol dengan Anak 

Seberapapun sibuknya kita, anak butuh pendengar dan teman bicara yang baik di rumah. Selalu sempatkan waktu untuk mengobrol ringan bersama anak terkait kehidupan sehari-hari anak dan lingkungan sekitarnya. Kita juga bisa menanyakan pendapat dan perasaan anak untuk melatih ia mengolah kata dan mengekspresikan perasaannya secara verbal, seperti, “Gimana tadi rasanya ikut Mamah pergi ke pasar?” “Tadi adek lihat apa aja di jalan?” “Hari ini Ayah cukup lelah pulang kerja, kalau adek gimana tadi abis main sepeda?” dan contoh obrolan seru lainnya. 

Pada perkembangan anak usia dini, anak pada umumnya memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang tinggi. Mereka biasanya selalu menanyakan hal-hal yang mereka lihat, “Ibu, kenapa gunung berwarna hijau?” “Ayah, kenapa kita harus tidur?” “Ibu, kenapa kalau dekat api rasanya panas?” dan pertanyaan unik lainnya. Nah, kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk melatih kognitif dan kemampuan bahasa anak, kita bisa menjawab dengan apa yang kita pahami dengan bahasa yang sederhana. Kalau kita belum bisa menjelaskannya dengan baik, kita bisa mengajak anak untuk sama-sama mencari tahu dengan sumber yang menarik seperti buku bergambar, ensiklopedia, youtube, dan sumber menarik lainnya. Rasa semangat belajar kita bisa menjadi contoh juga loh untuk anak agar minat belajar anak tumbuh dengan baik, bahwa belajar adalah kebutuhan kita semua. 

Berkreasi dengan Tangan  

Siapa yang pernah refleks membentak anak karena corat coret tembok rumah? Pada usia dini, mereka memang cenderung suka mengeksplor hal-hal baru, seperti tekstur pada dinding, crayon, pensil, ragam warna yang menarik. Jadi, kegiatan corat coret anak adalah hal yang alami sebagai bagian dari perkembangan motorik dan kreativitasnya. Sebaiknya, alihkan mereka dari menulis di tembok dengan memberikan media lain seperti kertas, buku gambar, kanvas, papan tulis, dan media lainnya. 

Keluarga Cerdas juga bisa menggambar dan menulis bersama anak untuk saling berbagi gambar masing-masing karena dengan melihat gambar yang mereka buat, kita bisa memahami kesukaan dan minat anak. Hal ini juga bisa jadi bahan obrolan dengan anak kedepannya, loh! “Gambar buatan adik yang gunung kemarin bagus ya, kalau hari ini kita mau gambar apa lagi nih?”. Kegiatan menggenggam pensil, membentuk huruf dengan berbagai media seperti plastisin yang amat untuk anak, pasir, cat air dapat menstimulus motorik halus anak dan membuat anak familiar dengan bentuk-bentuk dan simbol-simbol yang kedepannya akan menjadi pondasi kemampuan dasar membaca anak.   

Flip Card 

Untuk membantu anak lebih mengenal huruf, bentuk, dan simbol-simbol, kita bisa mengajak anak bermain flip card. Siapkan kartu atau kertas dengan huruf yang berukuran sedang dan berwarna agar menarik perhatian anak. Di dalam kartu tersebut, tuliskan alfabet, jenis-jenis hewan dan tumbuhan, warna, dan lainnya. Di waktu senggang, ajak anak untuk menebak dan menunjukkan kartu yang sesuai. Misalnya, minta anak untuk mengangkat huruf ‘F,. Berikan waktu bagi anak untuk memproses instruksi dan menemukan huruf yang kita sebut. Saat anak telah berhasil menunjukkan kartu yang benar, jangan lupa beri apresiasi positif atas capaiannya. Kalaupun masih belum bisa menunjukkan kartu yang sesuai, jangan cepat kecewa ya Keluarga Cerdas, setiap anak membutuhkan waktu dan proses yang cukup beragam. Peran kita adalah terus mendukung dan mendampingi setiap perkembangannya. 

Nyanyian dan Tepukan 

Saat anak mulai mengikuti pembelajaran di PAUD maupun TK, biasanya para Guru mengenalkan huruf, angka, warna, dan banyak hal lewat lagu dan tepukan. Dengan nyanyian dan gerakan tubuh yang asik, anak usia dini jadi lebih mudah untuk mengingatnya. Di rumah, kita juga bisa mengajak anak untuk bernyanyi. Lagu sesederhana “satu satu aku sayang Ibu” ternyata bisa menstimulus kemampuan numerasi dasar siswa terkait angka. Keluarga Cerdas bisa bebas berkreasi membuat lagu dengan menyebutkan nama anak atau mencari referensi di youtube dan google. 

Nah, dari keenam aktivitas yang sudah kita bahas, yang mana nih yang sudah Keluarga Cerdas coba di rumah? Beberapa kegiatan yang sudah disebutkan bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setiap anak yang beragam. Coba tulis di kolom komentar cerita pengalaman Keluarga Cerdas tentang kegiatan di atas. Tetap semangat dan sabar dengan proses perkembangan dan belajar anak kita ya, Salam Cerdas!  


Referensi