Anak Bijak Finansial: Pendidikan Literasi Keuangan pada Anak 


Kontributor

Yusshy Kurnia Herliani


Seri

Keuangan Keluarga


Publikasi

09 November 2024

Halo, Keluarga Cerdas Indonesia! 

Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai konsep keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia yang semakin kompleks secara ekonomi, memiliki pengetahuan dasar tentang uang adalah esensial untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana. 

Menurut sebuah studi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), anak-anak yang mendapatkan pendidikan finansial cenderung akan menjadi dewasa yang lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi dan investasi (OECD, 2020). Pengenalan literasi keuangan sejak dini mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan dan membantu mereka mengembangkan keterampilan penting seperti perencanaan, pengambilan keputusan, dan kritis dalam berpikir. 

Mengapa Literasi Keuangan Penting bagi Anak? 

Menurut OECD (2020), literasi keuangan penting untuk membangun kemandirian finansial serta menghindari hutang yang berlebihan di masa depan. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa siswa yang mengikuti kursus tentang keuangan pribadi lebih cenderung mengakumulasi tabungan dan kurang berutang saat dewasa (National Endowment for Financial Education, 2019). Pendidikan finansial di usia dini dapat meningkatkan kemampuan anak untuk melakukan perencanaan keuangan, mengambil keputusan berdasarkan informasi, dan mengelola uang dengan efektif. Tidak hanya itu, literasi keuangan juga memperkuat kemampuan matematika anak karena mereka belajar menghitung, membandingkan, dan menganalisis angka dalam konteks keuangan (Huston, 2010). 

Kapan Harus Memulai Pendidikan Literasi Keuangan? 

Menurut para ahli, tidak ada usia terlalu dini untuk mulai pendidikan literasi keuangan. Seperti yang direkomendasikan oleh National Financial Educators Council (2020), pengenalan awal terhadap uang membantu anak membentuk hubungan yang sehat dengan uang sejak dini. Anak-anak bisa mulai belajar konsep dasar seperti menghemat uang dan berbelanja dengan bijak sejak usia pra-sekolah. Sebagai contoh, anak-anak bisa diajak bermain "toko-tokan" untuk memahami nilai uang dan transaksi jual beli. 

Di usia sekolah dasar, anak-anak sudah dapat dikenalkan dengan konsep pengelolaan uang saku dan anggaran sederhana. Mereka bisa diajarkan untuk menabung dari uang saku yang diberikan dan membuat keputusan tentang apa yang akan dibeli dengan uang tersebut. Mengajarkan anak untuk menetapkan tujuan tabungan jangka pendek, seperti membeli mainan, dapat memotivasi mereka untuk menghargai nilai uang. 

Bagaimana Cara Mengajarkan Literasi Keuangan yang Efektif?

Gunakan Metode Cerita dan Permainan: Anak-anak belajar paling baik melalui cerita dan permainan. Menggunakan cerita yang melibatkan situasi finansial atau permainan yang mengajarkan tentang uang dapat sangat efektif. Misalnya, permainan papan yang melibatkan uang palsu atau aplikasi edukasi yang dirancang untuk mengajarkan konsep penghematan dan pengeluaran. 

Pengalaman Praktis: Berikan anak uang saku dan ajarkan mereka untuk mengelolanya. Anak-anak dapat belajar menabung untuk sesuatu yang mereka inginkan atau bahkan berdonasi. Melalui pengalaman ini, mereka tidak hanya belajar tentang nilai uang tetapi juga tentang menunda kepuasan dan pengorbanan. 

Pembelajaran melalui Contoh: Orang tua adalah contoh pertama dan paling berpengaruh dalam mengelola keuangan bagi anak-anak mereka. Menunjukkan perilaku keuangan yang baik, seperti mengajukan anggaran atau berbelanja dengan daftar, adalah cara efektif untuk mengajarkan konsep tersebut kepada anak-anak. 

Pendidikan Formal: Sekolah juga berperan penting dalam pendidikan finansial. Integrasi kurikulum literasi keuangan di sekolah dapat membantu anak mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik ini. Banyak lembaga telah mengembangkan materi pelajaran yang dapat memperkenalkan konsep-konsep finansial pada anak-anak dengan cara yang menarik dan relevan. 

Teknologi dan Aplikasi: Dengan perkembangan teknologi, banyak aplikasi yang dirancang untuk mengajarkan keuangan kepada anak-anak. Aplikasi ini seringkali dibuat menarik dengan menggunakan permainan atau tantangan yang harus diselesaikan, sehingga anak-anak belajar sambil bermain. 

Diskusi Terbuka: Melibatkan anak dalam diskusi tentang keuangan keluarga dapat membuka mata mereka tentang pentingnya mengelola uang. Diskusi ini bisa meliputi topik seperti pengeluaran rutin keluarga, tabungan untuk liburan, atau biaya pendidikan. 

Memperkenalkan literasi keuangan sejak dini tidak hanya membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan, tetapi juga membentuk sikap mereka terhadap uang yang akan berdampak jangka panjang. Pendidikan finansial yang efektif melibatkan kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan pemanfaatan teknologi, membentuk fondasi yang kokoh bagi kesejahteraan finansial generasi mendatang.


Referensi