Mengidentifikasi Gejala Awal ADHD pada Anak
Halo, Keluarga Cerdas Indonesia!
Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurodevelopmental yang mempengaruhi kemampuan anak untuk memperhatikan, mengendalikan impuls, dan mengatur tingkat aktivitasnya. Gangguan ini biasanya mulai tampak pada usia dini, terutama ketika anak memasuki lingkungan sekolah yang menuntut konsentrasi dan pengendalian diri yang lebih tinggi. Secara kultural, gejala ADHD masih dianggap sepele oleh masyarakat kita, padahal dia sangat mempengaruhi keberhasilan anak di masa depan. Alangkah baiknya jika kita bisa mengidentifikasinya, membawa anak kita kepada ahli, dan melakukan penanganan yang tepat. Anda bisa mempelajari, mengamati, dan mencatat gejala-gejala yang akan kita bahas ini. Lalu catatan tersebut bisa Anda bawa sebagai bahan berkonsultasi dengan psikolog anak.
Efek Negatif Jika ADHD Tidak Ditangani
Jika ADHD tidak ditangani sejak dini, bisa menimbulkan berbagai efek negatif, antara lain:
Prestasi Akademik Rendah: Kesulitan fokus dan organisasi dapat menghambat prestasi akademik anak.
Masalah Sosial: Impulsivitas dan hiperaktivitas dapat menyebabkan masalah dalam hubungan sosial dan pertemanan.
Harga Diri Rendah: Kegagalan berulang dalam tugas sehari-hari dapat menurunkan rasa percaya diri anak.
Masalah Perilaku: ADHD yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko perilaku bermasalah seperti membangkang dan agresif.
Risiko Masalah Kesehatan Mental: Anak dengan ADHD berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan dan depresi.
Gejala Awal ADHD
Berikut adalah beberapa tanda awal ADHD yang perlu diperhatikan pada anak:
Kesulitan Fokus:
Anak sering mengalami kesulitan mempertahankan perhatian pada tugas atau permainan.
Mudah teralihkan oleh rangsangan eksternal
Menghindari, tidak suka, atau enggan melakukan tugas yang memerlukan usaha mental yang berkelanjutan.
Hiperaktif:
Tidak bisa duduk diam dalam situasi yang memerlukan duduk tenang.
Berlari atau memanjat dalam situasi yang tidak sesuai.
Sulit bermain atau melakukan aktivitas dengan tenang.
Impulsif:
Sering menyela atau mengganggu orang lain.
Kesulitan menunggu giliran.
Memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai diajukan.
Masalah Organisasi dan Penyelesaian Tugas:
Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk tugas atau kegiatan.
Tidak teratur dan lupa mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah.
Perilaku Berlebihan:
Sering berbicara terlalu banyak.
Sulit mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas yang diberikan.
Pentingnya Konsultasi dengan Dokter
Gejala-gejala tersebut bisa menjadi indikasi ADHD, namun tidak untuk self-diagnose ya. Setiap anak memiliki perilaku unik, dan gejala yang mirip ADHD bisa juga disebabkan oleh faktor lain. Semisal Anda memiliki anak yang sangat aktif namun masih bisa mengendalikan emosi dengan baik dan fokus di sekolah, mungkin anak Anda (hanya) merupakan anak sehat yang energik. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika Anda melihat tanda-tanda tersebut pada anak Anda. Evaluasi profesional dapat membantu dalam memastikan diagnosis dan menentukan langkah penanganan yang tepat.
Referensi